header-int

Dari Proyek Berbasis Teknologi, Mahasiswa Rintis Bisnis Startup

Rabu, 20 Mar 2024, 15:25:25 WIB - 979 View
Share
Dari Proyek Berbasis Teknologi, Mahasiswa Rintis Bisnis Startup

Bersama dua temannya semasa kuliah, perempuan berusia 23 tahun ini mendirikan startup berbasis aplikasi bernama Teman Jalan pada Agustus 2015. Road Friends menghubungkan pengemudi dan penumpang pada rute atau tujuan yang sama.

Saat UI Update menyusulnya pada September 2016, Ujan mengaku sudah tertarik dengan industri IT sejak SMA.

“Saya telah belajar pemrograman sejak SMA dan saya belajar sendiri cara melakukannya. Awalnya saya hanya menyukainya. Anda dapat menonton dan bermain di komputer Anda. “Yah, saya ingin orang-orang bisa memainkan game tersebut dan menggunakan aplikasi yang saya buat,” kata peraih Penghargaan Mahasiswa Berprestasi 2015 itu.

Saat ditanya inspirasinya, Ujan menjawab bahwa ayahnya adalah sosok yang berperan dalam mendidik dan membentuk pemikirannya sejak awal.

“Ketika saya masih di sekolah menengah, saya menyarankan untuk meminta komputer baru kepada ayah saya. Komputer pribadi saya berumur 10 tahun dan tidak efisien lagi. Ayah saya tidak menginginkannya dan saya harus ikut serta dalam usaha patungan tersebut. Yah, aku tidak punya uang, kan? - dia tertawa.

Ujan menambahkan: “Pada akhirnya ada kompetisi teknik kecil-kecilan. Lombanya tentang menulis. Di sana, ayah saya membantu saya menulis makalah. Ini pertama kalinya dalam hidupku! Saya memenangkan tempat ketiga dan menerima uang.” Pada saat yang sama, saya bahkan tidak membeli komputer, tetapi laptop untuk diri saya sendiri. "

Identifikasi masalah dan berinovasi untuk menemukan solusi.

Ujan mengungkapkan ketertarikannya terhadap dunia IT dengan mengikuti berbagai proyek dan kompetisi. Salah satunya dengan membuat kamus online tradisional. “Waktu SMA, saya berserta tim yang saya buat, memutuskan untuk bekerja sama membuat kamus besar online bahasa daerah yang orang lain belom buat. Saya berasal dari Jawa. Mengapa saya tidak berbicara bahasa Jawa? Keluargaku bisa melakukan apa saja. Warisan Jawa Anda berakhir pada saya. Ini masalahnya? Ya,” jelasnya.

Diakui Ujan, beberapa inovasi yang kemudian ia garap merupakan buah dari permasalahan yang ada di lingkungannya. “Saya selalu menyukai dua hal: komputer dan pemecahan masalah. Jika ada masalah, bagaimana saya bisa membantu dengan keterampilan saya?” dia berkata.

Selama masa studinya, Ujan mulai mencoba mendefinisikan masalah dan memikirkan pilihan-pilihan untuk menyelesaikannya. Ia kemudian menciptakan aplikasi Waspada Banjir yang memperingatkan adanya banjir, dan Bikun Mania, aplikasi yang dapat mendeteksi bus kuning di kampus UI.

“Jika terjadi banjir, saya tidak bisa membangun bendungan, saya tidak bisa melebarkan sungai, dan saya tidak bisa mengevakuasi warga dari rumahnya di bantaran sungai. Tapi saya punya teknologinya. Apa yang bisa saya lakukan? Saya memberi tahu orang-orang bahwa saya memiliki banyak data. Saat Bikun Mania difilmkan, orang-orang di halte Bikun tidak tahu kapan Bikun akan datang, bukan? Oke, saya naik bus, biar kita tahu, tambahnya.

Unidha STKIP Nasional memiliki legalitas yang sah oleh Kemenristek DIKTI yang telah terakreditasi , dan semua program studi telah terakreditasi BAN-PT dan LAM-Pendidikan. Dengan sarana dan prasarana yang lengkap untuk mendukung seluruh kegiatan perkuliahan dan Tri Dharma Perguruan Tinggi, seluruh dosen telah bergelar Master dan Doktor dari dalam dan luar negeri, yang memiliki kompetensi dan sertifikasi pada bidang ilmu pendidikan
© 2024 Universitas Indonesia Raya Follow Universitas Indonesia Raya : Facebook Twitter Linked Youtube