Sudah bukan rahasia lagi: proses penagihan utang seringkali lebih sulit dibandingkan proses kredit. Persoalannya, seringkali masyarakat memberikan pinjaman kepada orang lain tanpa bukti tertulis.
Padahal, bukti tertulis berupa perjanjian dan pernyataan utang sangat penting, apalagi jika utangnya berjumlah besar dan bisa digugat ke pengadilan. Dengan adanya formulir persetujuan yang ditandatangani kedua belah pihak atau biasanya orang-orang menyebutnya Surat Perjanjian Hutang Piutang, maka peminjam tidak mempunyai kesempatan untuk mengingkari
utangnya kepada pihak pertama.
Apa yang dimaksud dengan perjanjian debet dan kredit?
Perjanjian debit dan kredit adalah suatu perjanjian tertulis untuk mencatat suatu transaksi peminjaman uang, baik yang dijamin maupun tidak dijamin. Surat ini bisa dijadikan bukti jika peminjam wanprestasi atau menolak membayar kembali pinjamannya.
Selain itu, menandatangani surat promes sering kali dapat menghalangi Anda meminjamkan uang kepada seseorang yang hanya akan menggunakan uang tersebut untuk tujuan konsumsi. Tidak jarang orang meminjam uang kepada keluarga atau teman untuk membeli barang-barang yang tidak dapat dibeli dengan pinjaman bank.
Untuk memenuhi kedua fungsi tersebut, surat ini paling sedikit harus memuat informasi penting sebagai berikut:
Identitas pemberi pinjaman dan penerima manfaat. Pastikan alamat dan nomor ID peminjam sudah benar.
Jumlah nominal uang yang dipinjam.
Tujuan pinjaman.
Batas waktu pembayaran.
Perjanjian tentang metode pembayaran.
Perjanjian sanksi (jika berlaku).
Nama dan identitas saksi (bila ada).
Detail garansi (jika ada).
Perjanjian Penyelesaian Hutang/Bunga (jika ada).
Surat ini harus ditandatangani oleh kedua belah pihak untuk menunjukkan bahwa pihak pertama (pemberi pinjaman) dan pihak kedua (peminjam) mengetahui dan mengakui adanya pinjaman.
Sebagaimana surat pernyataan lainnya, keberadaan stempel pada surat ini tidak wajib dan tidak mengurangi keabsahan surat tersebut. Namun dengan dibubuhi stempel, surat ini bisa dinyatakan sebagai dokumen resmi perpajakan sehingga lebih mudah untuk diajukan ke pengadilan.
Format surat perjanjian hutang dan kredit.
Bentuk surat persetujuan sama dengan surat pengumuman umum, mengacu pada judul asli surat, tanggal surat dan data diri pihak-pihak yang terlibat. Dalam format lengkap, Anda juga dapat menambahkan artikel terkait transaksi, seperti rincian agunan, cara pembayaran dan tenggat waktu, serta sanksi yang akan dikenakan jika pihak lawan tidak membayar utangnya. tepat waktu.
Dengan kesepakatan global seperti ini, Anda bisa mengetahui apa yang harus dilakukan jika pihak tersebut sulit dijangkau atau tidak mampu membayar utangnya. Begitu pula dengan peminjam, yang dengan persetujuan penuh juga dapat memahami apa akibat yang harus ditanggungnya jika ia tidak membayar utangnya dan apa jadinya jika ia ingin membayar utangnya dengan mekanisme yang lebih sederhana.
Saya jelaskan betapa mudahnya membuat Surat Perjanjian Hutang Piutang. Saya harap ini bermanfaat bagi Anda semua.